MAKNA MUHASABAH
Dari Syadad bin Aus r.a, dari Rasulullah Saw.
Bahwa Beliau bersabda, ”Orang yang
pandai adalah yang menghisab ( mengevaluasi) dirinya sendiri serta
beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah
yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT. (
HR. Imam Turmudzi, ia berkata hadits ini adalah hasan).
Hadits
tersebut menggambarkan urgensi muhasabah ( evaluasi diri ) dalam menjalani
kehidupan di dunia ini. Karena hidup di dunia merupakan rangkaian dari sebuah
planing dan misi besar seorang hamba, yaitu menggapai keridhaan Robbnya. Dan
dalam menjalani misi tersebut seseorang harus memiliki visi (ghayah), perencanaan ( ahdaf), strategi ( takhtith), pelaksanaan ( tatbiq)
dan evaluasi (muhasabah).
Urgensi Muhasabah
Imam Turmudzi juga meriwayatkan ungkapan Umar bin
Kathab dan Maimun bin Mihran mengenai urgensi muhasabah.
1.Umar r.a. mengemukakan :
”Hisablah
( evaluasilah ) diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah)
kalian untuk hari Aradh Akbar ( Yaumul Hisab). Dan bahwasannya hisab itu akan
menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab dirinya di dunia.”
2.Maimun bin Mihran r.a. mengatakan :
”Seorang
hamba tidak dikatakan bertaqwa hingga ia menghisab dirinya sebagaimana dihisab
pengikutnya dari mana makanan dan pakaiannya.”
Urgensi lain dari muhasabah adalah karena setiap
orang kelak di hari akhir akan datang menghadap Allah SWT dengan kondisi
sendiri-sendiri untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya.
Sebagaimana Firman Allah, ”Dan tiap-tiap
mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” (
Q.S. Maryam : 95, Al-anbiya : 1 ).
Aspek-aspek yang perlu dimuhasabahi
Terdapat
beberapa aspek yang perlu dimuhasabahi oleh setiap muslim, agar menjadi orang
yang sukses dunia dan akhirat, yaitu :
1.Aspek Ibadah
Pertama
kali yang harus dievaluasi setiap muslim adalah aspek ibadah. Karena ibadah
merupakan tujuan utama diciptakannya manusia di muka bumi ini, sebagaimana yang
tersebut dalam Al-Quran surat Adz-dzaariyat : 56.
”dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.”
2.Aspek Pekerjaan dan Perolehan Rizki
Aspek
ini sering kali dianggap remeh, bahkan ditinggalkan dan tidak dipedulikan oleh
kaum muslim. Nabi Muhammad Saw. Bersabda, ” Tidak
akan bergerak tapak kaki ibnu Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya lima
perkara : umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya kemana dipergunakan,
hartanya dari mana ia memperolehnya dan kemana dibelanjakan, dan ilmunya sejauh
mana pengamalannya. (HR. Turmudzi ).
3.Aspek Kehidupan Sosial
Yakni
dalam artian hubungan muamalah, akhlak dan adab dengan sesama manusia.
Bagaimanakan dalam berhubungan kita kepada orang tua, guru, teman sebaya, dan
orang yang lebih muda dari kita.
4.Aspek Dakwah
Yang
cukup urgens dan subtansial pada evaluasi aspek dakwah ini adalah, sudah sejauh
mana pihak lain baik dalam skala individu maupun jamaah merasakan manisnya dan
manfaat dari dakwah yang telah sekian lama dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar