Pages

Rabu, 04 Juli 2012

MUHASABAH


MAKNA MUHASABAH

            Dari Syadad bin Aus r.a, dari Rasulullah Saw. Bahwa Beliau bersabda, ”Orang yang  pandai adalah yang menghisab ( mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT. ( HR. Imam Turmudzi, ia berkata hadits ini adalah hasan).
            Hadits tersebut menggambarkan urgensi muhasabah ( evaluasi diri ) dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Karena hidup di dunia merupakan rangkaian dari sebuah planing dan misi besar seorang hamba, yaitu menggapai keridhaan Robbnya. Dan dalam menjalani misi tersebut seseorang harus memiliki visi (ghayah), perencanaan ( ahdaf), strategi ( takhtith), pelaksanaan ( tatbiq) dan evaluasi (muhasabah).

Urgensi Muhasabah
            Imam Turmudzi juga meriwayatkan ungkapan Umar bin Kathab dan Maimun bin Mihran mengenai urgensi muhasabah.
1.Umar r.a. mengemukakan :
            ”Hisablah ( evaluasilah ) diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari Aradh Akbar ( Yaumul Hisab). Dan bahwasannya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab dirinya di dunia.”
2.Maimun bin Mihran r.a. mengatakan :
            ”Seorang hamba tidak dikatakan bertaqwa hingga ia menghisab dirinya sebagaimana dihisab pengikutnya dari mana makanan dan pakaiannya.”
Urgensi lain dari muhasabah adalah karena setiap orang kelak di hari akhir akan datang menghadap Allah SWT dengan kondisi sendiri-sendiri untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya. Sebagaimana Firman Allah, ”Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” ( Q.S. Maryam : 95, Al-anbiya : 1 ).

Aspek-aspek yang perlu dimuhasabahi
            Terdapat beberapa aspek yang perlu dimuhasabahi oleh setiap muslim, agar menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat, yaitu :

1.Aspek Ibadah
            Pertama kali yang harus dievaluasi setiap muslim adalah aspek ibadah. Karena ibadah merupakan tujuan utama diciptakannya manusia di muka bumi ini, sebagaimana yang tersebut dalam Al-Quran surat Adz-dzaariyat : 56.
”dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

2.Aspek Pekerjaan dan Perolehan Rizki
            Aspek ini sering kali dianggap remeh, bahkan ditinggalkan dan tidak dipedulikan oleh kaum muslim. Nabi Muhammad Saw. Bersabda, ” Tidak akan bergerak tapak kaki ibnu Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya lima perkara : umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya kemana dipergunakan, hartanya dari mana ia memperolehnya dan kemana dibelanjakan, dan ilmunya sejauh mana pengamalannya. (HR. Turmudzi ).

3.Aspek Kehidupan Sosial
            Yakni dalam artian hubungan muamalah, akhlak dan adab dengan sesama manusia. Bagaimanakan dalam berhubungan kita kepada orang tua, guru, teman sebaya, dan orang yang lebih muda dari kita.

4.Aspek Dakwah
            Yang cukup urgens dan subtansial pada evaluasi aspek dakwah ini adalah, sudah sejauh mana pihak lain baik dalam skala individu maupun jamaah merasakan manisnya dan manfaat dari dakwah yang telah sekian lama dilakukan.

0 komentar:

Posting Komentar


close
Recent Comments Widget
peluang usaha