ADAB PERGAULAN ISLAMI
Tuntunan
Islam telah sempurna dan mencakup dalam segala aspek kehidupan. Dalam masalah
pergaulan, Islam juga telah mengatur dan memberi pedoman baik yang terdapat
dalam Al-Qur’an maupun sunnah Rasulullah Saw. Apabila adab dalam pergaulan ini
dapat ditegakkan makan dijamin kehidupan keluarga dan masyarakat akan damai dan
tenteram.
Berikut
ini sebagian dari adab-adab pergaulan Islami yang terdapat dalam Al-Qur’an dan
Hadits.
1.Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 11-12 :
11.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi
yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan
gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang
buruk sesudah iman[1410] dan
Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
12. Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari
purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.
[1409] Jangan mencela dirimu sendiri Maksudnya
ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu
tubuh.
[1410] Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak
disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah
beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.
2. Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 36 :
sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang
dekat dan tetangga yang jauh[294], dan
teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri,
[294] Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan
tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan
Muslim.
[295] Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang
bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui
ibu bapaknya.
3.Al-Qur’an Surat An-Nur ayat 30, 31 :
30.
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".
31. Katakanlah kepada wanita yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah
Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka,
atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam,
atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
4. ” Apabila kamu saling berjumpa maka saling
mengucap salam dan bersalam-salaman, dan bila berpisah maka berpisahlah dengan
ucapan istighfar.” (H.R. Aththahawi)
5. ” Yang muda mendahului memberi salam kepada yang
tua, yang lewat kepada yang duduk, dan yang berjumlah sedikit kepada yang
banyak.” ( H.R. Bukhari )
6. ” Menyendiri lebih baik daripada berkawan
dengan yang buruk, dan kawan bergaul yang shaleh lebih baik daripada
menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada diam, dan diam
adalah lebih baik daripada berbicara yang buruk.” (H.R.Al-Hakim )
7. ” Seorang pemuda yang menghormati orang tua
karena memandang usianya yang lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia
lanjut orang akan menghormatinya.” (H.R. Attirmidzi)
0 komentar:
Posting Komentar