B. SHALAT DHUHA
Keutamaan
Shalat Dhuha
Dua rekaat shalat dhuha dapat menggantikan 360 kali sedekah, oleh sebab
itu hendaklah dilangsungkan secara kontinyu. Memberikan petunjuk agar kita
memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil, menyuruh kebaikan, melarang keburukan,
menanan dahak di masjid, menyingkirkan setiap gangguan dijalan dan kebatilan
yang lain agar dengan demikian terpenuhilah sedekah-sedekah yang diharuskan
atas setiap orang tiap harinya ( syaikani ).
Dalam hadits;
Artinya : wahai anak adam,
jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rekaat pada permulaan siang (
yakni shalat dhuha ), nanti akan kecukupi kebutuhanmu pada sore harinya.
(Diriwayatkan oleh Hakim dan thabrani dan semua perowinya dapat dipercaya).
Dari Abdullah bin ‘Amr : Rasulullah saw, mengirimkan sepasukan tentara
lalu banyak mendapatkan harta rampasan dan segera pulang. Orang-orang sama
mempercakapkan secepatnya selesai perang itu, banyak rampasan yang didapat dan
segera kembali. Maka rasulullah saw bersabda, “Maukah kamu saya tunjukkan
sesuatu yang lebih cepat dari peperangan semacam itu, lebih banyak pula
rampasan yang diperoleh bahkan lebih cepat pulangnya dari itu? yaitu seseorang
yang berwudhu lalu pergi ke masjid untuk bersembahyang sunat dhuha. Orang
itulah yang lebih cepat perangnya, lebih banyak rampasannya dan lebih segera
pulangnya.”
Hukum
Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah ibadah yang disunatkan. Barang siapa yang
mengharapkan pahalanya, maka kerjakanlah shalat dluha itu dan bila tidak ada
halangan meninggalkannya. Jadi hukum shalat dhuha adalah sunnah.
Rasulullah saw selalu bersembahyang dhuha sampai –sampai kita mengira
bahwa beliau tidak pernah meninggalkannya, tetapi kalau sudah meninggalkan
sampai-sampai kita mengira bahwa beliau tidak pernah mengerjakannya.
( HR. Tirmidzi dan Hadits Hasan ).
Waktu
Shalat Dhuha
Permulaan shalat dhuha adalah diwaktu matahari sudah naik kira-kira
sepenggalah dan berakhir diwaktu matahari lingsir, tetapi disunatkan
mengundurkannya sampai matahari agak tinggi dan panas agak terik. ( mulai jam 7
sampai masuk waktu shalat Dzuhur ).
Dari zaid bin Arqam r.a :
Nabi saw keluar menuju tempat ahli Quba’, dikala itu mereka sedang
bersembahyang dhuha, beliau lalu bersabda : ini adalah shalat orang-orang yang
sama kembali pada Allah swt yakni diwaktu anak-anak unta telah bangkit karena
kepanasan waktu dhuha.
( Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan
Tirmidzi ).
Jumlah
Rakaat Shalat Dhuha
Sedikit-dikitnya 2 rekaat oleh abu dzar dan sebanyak-banyaknya yang
dikerjakan nabi 8 rekaat, sedangkan menurut yang disabdakannya 12 rekaat.
Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak ada batas bilangan rakaat sholat
dhuha. Ini adalah pendapat Abu Ja’far Thabari, Hulaimi dan Ruyani dari golongan
Syafi’i. Dalam sejarah Tirmidzi al-Iraqi berkata : saya tidak pernah melihat seorangpun
baik dari golongan sahabat atau tabi’in yang membatasinya hanya sampai 12
rekaat. Demikian pulalah yang dikatakan Sayuthi.
Said bin Manshur ditanya : Apakah sahabat Rasulullah SAW juga mengerjakan
shalat itu (dhuha) ? ia menjawab ya, diantara mereka ada yang mengerjakannya
sebanyak 12 rekaat, ada yang 4 rekaat dan ada pula yang terus menerus
mengerjakannya sampai tengah hari.
Diriwayatkan dari Ibrahim An-nakhi bahwa ada seorang yang bertanya aswad
bin yazid : Berapa rekaatkah saya harus mengerjakan shalat dhuha ? ia menjawab
: sesuka hatimu.
Dari Ummu Hani’ :
Artinya : Bahwa Nabi saw
mengerjakan shalat dhuha sebanyak 8 rekaat dan tiap 2 rekaat bersalam.
Doa
Seusai Shalat Dhuha
دُعَآءُ
الصَّلاَةِ الضُّحَى
اَللّهُمَّ
إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَائُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ
وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِيْ السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ اِنْ كَانَ فِيْ
اْلأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُسْعِرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَاماً
فَطَهِرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَ بَهَاءِكَ وَ
جَمَالِكَ وَ قُوَّتِكَ وَ قُدْرَتِكَ اَللّهُمَّ اقْضِ حَاجَتِيْ وَ أَتِنِيْ مَا
أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
رَبَّنَا
اَتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
وَصَلَّ
اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
“ Yaa Allah Bahwasanya Waktu Dhuha itu Waktu DhuhaMU
, Kemegahan Hanyalah KemegahanMU , Keindahan Hanya KeindahanMU , Kekuatan Hanya
KekuatanMU , Kekuasaan Hanyalah KekuasaanMU , Dan Perlindungan Semata – mata
PerlindunganMU,
“Yaa Allah
Jika Rizkiku Masih Di Atas Langit , Turunkanlah Dan Jika Masih Ada Di Dalam
Bumi , Keluarkanlah Jika Masih Jauh Dekatkanlah Berkat Waktu Dhuha , Keagungan
, Keindahan , Kekuatan , dan KekuasaanMU, Yaa Allah Penuhilah Hajat KeperluanKu
, Dan berikanlah Juga Kepada Hamba – HambaMu Yang Sholeh.
Yaa Allah Limpahkanlah Rahmat Dan Kesejahteran Atas Junjungan Nabi Muhammad
SAW Dan Keluarganya serta Sahabat – Sahabatnya , Segala Puji Bagi Allah
Tuhan Pemelihara Semesta Alam.
0 komentar:
Posting Komentar