Pages

Rabu, 04 Juli 2012

SHALAT DHUHA


B. SHALAT DHUHA

Keutamaan Shalat Dhuha
Dua rekaat shalat dhuha dapat menggantikan 360 kali sedekah, oleh sebab itu hendaklah dilangsungkan secara kontinyu. Memberikan petunjuk agar kita memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil, menyuruh kebaikan, melarang keburukan, menanan dahak di masjid, menyingkirkan setiap gangguan dijalan dan kebatilan yang lain agar dengan demikian terpenuhilah sedekah-sedekah yang diharuskan atas setiap orang tiap harinya ( syaikani ).  Dalam hadits;

Artinya : wahai anak adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rekaat pada permulaan siang ( yakni shalat dhuha ), nanti akan kecukupi kebutuhanmu pada sore harinya. (Diriwayatkan oleh Hakim dan thabrani dan semua perowinya dapat dipercaya).

Dari Abdullah bin ‘Amr : Rasulullah saw, mengirimkan sepasukan tentara lalu banyak mendapatkan harta rampasan dan segera pulang. Orang-orang sama mempercakapkan secepatnya selesai perang itu, banyak rampasan yang didapat dan segera kembali. Maka rasulullah saw bersabda, “Maukah kamu saya tunjukkan sesuatu yang lebih cepat dari peperangan semacam itu, lebih banyak pula rampasan yang diperoleh bahkan lebih cepat pulangnya dari itu? yaitu seseorang yang berwudhu lalu pergi ke masjid untuk bersembahyang sunat dhuha. Orang itulah yang lebih cepat perangnya, lebih banyak rampasannya dan lebih segera pulangnya.”

Hukum Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah ibadah yang disunatkan. Barang siapa yang mengharapkan pahalanya, maka kerjakanlah shalat dluha itu dan bila tidak ada halangan meninggalkannya. Jadi hukum shalat dhuha adalah sunnah.

Rasulullah saw selalu bersembahyang dhuha sampai –sampai kita mengira bahwa beliau tidak pernah meninggalkannya, tetapi kalau sudah meninggalkan sampai-sampai kita mengira bahwa beliau tidak pernah mengerjakannya.
( HR. Tirmidzi dan Hadits Hasan ).

Waktu Shalat Dhuha
Permulaan shalat dhuha adalah diwaktu matahari sudah naik kira-kira sepenggalah dan berakhir diwaktu matahari lingsir, tetapi disunatkan mengundurkannya sampai matahari agak tinggi dan panas agak terik. ( mulai jam 7 sampai masuk waktu shalat Dzuhur ).

Dari zaid bin Arqam r.a :
Nabi saw keluar menuju tempat ahli Quba’, dikala itu mereka sedang bersembahyang dhuha, beliau lalu bersabda : ini adalah shalat orang-orang yang sama kembali pada Allah swt yakni diwaktu anak-anak unta telah bangkit karena kepanasan waktu dhuha.
( Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan Tirmidzi ).

Jumlah Rakaat Shalat Dhuha
Sedikit-dikitnya 2 rekaat oleh abu dzar dan sebanyak-banyaknya yang dikerjakan nabi 8 rekaat, sedangkan menurut yang disabdakannya 12 rekaat.

Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak ada batas bilangan rakaat sholat dhuha. Ini adalah pendapat Abu Ja’far Thabari, Hulaimi dan Ruyani dari golongan Syafi’i. Dalam sejarah Tirmidzi al-Iraqi berkata : saya tidak pernah melihat seorangpun baik dari golongan sahabat atau tabi’in yang membatasinya hanya sampai 12 rekaat. Demikian pulalah yang dikatakan Sayuthi.

Said bin Manshur ditanya : Apakah sahabat Rasulullah SAW juga mengerjakan shalat itu (dhuha) ? ia menjawab ya, diantara mereka ada yang mengerjakannya sebanyak 12 rekaat, ada yang 4 rekaat dan ada pula yang terus menerus mengerjakannya sampai tengah hari.

Diriwayatkan dari Ibrahim An-nakhi bahwa ada seorang yang bertanya aswad bin yazid : Berapa rekaatkah saya harus mengerjakan shalat dhuha ? ia menjawab : sesuka hatimu.

Dari Ummu Hani’ :
Artinya : Bahwa Nabi saw mengerjakan shalat dhuha sebanyak 8 rekaat dan tiap 2 rekaat bersalam.

Doa Seusai Shalat Dhuha


دُعَآءُ الصَّلاَةِ الضُّحَى

اَللّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَائُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِيْ السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ اِنْ كَانَ فِيْ اْلأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُسْعِرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَاماً فَطَهِرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَ بَهَاءِكَ وَ جَمَالِكَ وَ قُوَّتِكَ وَ قُدْرَتِكَ اَللّهُمَّ اقْضِ حَاجَتِيْ وَ أَتِنِيْ مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
رَبَّنَا اَتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

“ Yaa Allah Bahwasanya Waktu Dhuha itu Waktu DhuhaMU , Kemegahan Hanyalah KemegahanMU , Keindahan Hanya KeindahanMU , Kekuatan Hanya KekuatanMU , Kekuasaan Hanyalah KekuasaanMU , Dan Perlindungan Semata – mata PerlindunganMU,
 “Yaa Allah Jika Rizkiku Masih Di Atas Langit , Turunkanlah Dan Jika Masih Ada Di Dalam Bumi , Keluarkanlah Jika Masih Jauh Dekatkanlah Berkat Waktu Dhuha , Keagungan , Keindahan , Kekuatan , dan KekuasaanMU, Yaa Allah Penuhilah Hajat KeperluanKu , Dan berikanlah Juga Kepada Hamba – HambaMu Yang Sholeh.
Yaa Allah Limpahkanlah Rahmat  Dan Kesejahteran Atas Junjungan Nabi Muhammad SAW Dan Keluarganya serta Sahabat – Sahabatnya , Segala Puji Bagi Allah Tuhan  Pemelihara Semesta Alam.
 

0 komentar:

Posting Komentar


close
Recent Comments Widget
peluang usaha